Minggu, 17 Agustus 2008

Belajar Membuat Mobile Aplikasi dengan J2ME

Apa yang terjadi di cerita harry potter

Serial petualangan si bocah kurus berkacamata, yang memiliki bekas luka berbentuk petir di dahi, usai sudah. Pengarangnya, J.K. Rowling, menamatkan serial tersebut di jilid ketujuh dengan judul Harry Potter and the Deathly Hallows. Ingar-bingar serial terakhir Harry Potter ini sempat mencuat hebat di pertengahan tahun 2007 lalu: sang tokoh, Harry Potter, mati atau hidup? Apakah gelombang kedahsyatan Harry Potter masih akan terus bertahan dan bahkan mampu menjalar di tahun 2008 dan seterusnya?

Apa kira-kira yang tersisa dari serial novel fantasi yang menghebohkan dunia ini? Rekor-rekor fantastis yang diciptakannyakah? Atau masih ada kehebohan lain selain rekor fantastis? Hingga tahun 2005, hanya dari “sumur” bernama Harry Potter, Rowling telah meraup “mata air” kekayaan lebih dari 1 milyar dolar AS. Menurut majalah Forbes, kekayaan Rowling ini hanya kalah dari si ratu talkshow, Oprah Winfrey, yang menduduki peringkat nomor satu.

Bagaimana dengan penjualan buku-buku Harry Potter? Fakta menunjukkan bahwa Harry Potter telah diterjemahkan ke dalam 65 bahasa dan penjualan totalnya kini diperkirakan melebihi 350 juta eksemplar. Pelbagai penghargaan pun membanjiri Harry Potter. Jilid pertamanya, Harry Potter and the Philosopher’s Stone saja, telah meraih 4 kali “Whitaker Platinum Book Awards” dan 3 kali berturut-turut memenangkan “Nestle Smarties Book Prizes”, serta 2 kali “Scottish Arts Council Book Awards”.

JK RowlingDalam analisisnya, yang dirilis pada tahun 2007, menurut sang raja pembuat novel “thriller”, Stephen King, prestasi itu masih belum apa-apa jika dibandingkan dengan jasa Harry Potter dalam menggalakkan budaya baca bagi anak-anak di seluruh dunia. “Jo Rowling merancang jamuan makan mewah yang terdiri dari tujuh bagian, dipersiapkan hati-hati, dimasak dengan indah dan disajikan dengan menawan,” puji King. “Anak-anak dan orang dewasa yang jatuh cinta dengan serial Harry Potter (termasuk aku) menikmati setiap suapan, mulai dari hidangan pembuka (Philoshoper’s Stone) hingga makanan penutup (epilog Deathly Hallows).” (Lihat Aku Ingin Bunuh Harry Potter! halaman 301-302).

Kabar lain, pada tahun 2005, para dokter di Rumah Sakit John Radcliffe di Oxford melaporkan bahwa riset mereka pada akhir pekan, Sabtu 21 Juni 2003 dan Sabtu 16 Juli 2005 (yang bertepatan dengan tanggal rilis dua buku terbaru serial Harry Potter), mendapati hanya ada 36 anak yang membutuhkan bantuan medis darurat untuk cedera kecelakaan, dibandingkan akhir pekan lainnya yang rata-rata 67.

Tunneles Sementara itu, pada tahun 2006, Kids and Family Reading Report (bekerja sama dengan Penerbit Scholastic) merilis sebuah survei yang menunjukkan bahwa 51% pembaca Harry Potter, yang berusia 5 hingga 17 tahun, merasakan kesenangan membaca dan akan meneruskan kegiatan membacanya setelah membaca Harry Potter, padahal sebelumnya tidak suka membaca.

Nah, setelah Harry Potter tamat, ke mana larinya para pembaca dan “penggila” Harry Potter? Apakah akan muncul Harry Potter-Harry Potter berikutnya? Buku-buku apa saja yang akan memenuhi kehausan para “penggila” Harry Potter setelah Harry Potter tamat? Akankah Tunnels, yang disebut-sebut merupakan “the next Harry Potter”, akan mampu memuaskan dahaga para pembaca Harry Potter? []